#irim

Irim-irim kudendangkan | berbaris tiga-tiga | empat bait panjangnya. | Duapuluh dua angka | delapan tujuh tujuh | kecap suku katanya. #irim

Adalah senandung bunga | bunga apakah kamu | berbunga-bunga aku. | Warna seiring wanginya | mekar manakah kamu | musim apakah aku. #irim 

Musimnya lalat merubung | juga kumbang terpasung | bunga alum melayu. | Lalu duri menegaskan | hari-hari terlantar | terkubur sia-sia. #irim 

Akar-akar bertautan | mengucap lagi janji | menyerap lagi sari. | Sementara masih juga | tanah pecah membelah | dahaga yang kerontang. #irim

Masih mekarkah di situ | sudah kumbangkah aku | si wangi sudah pergi. | Dengan cara apa lagi | kita saling bertemu | melara luka-luka. #irim 

Meluruhkan daun-daun | meluruskan semimu | melaraskan kuncupku. | Hujan akan mengekalkan | lalu dan lalang kaki | sepi dan beku hati. #irim 

Riuh rayu kerinduan | bait-bait harian | jalinan nada-nada. | Juga tawa yang menusuk | gelinjang yang menisik | ingatan yang menikam. #irim

Terjaga aku olehmu | irim-irim lagunya | Darmawangsa masanya. | Tuntas sudah kulagukan | untuk satu penanda | kita pernah di sana. #irim 


Irim-irim adalah format puisi lama (Masa Prabu Darmawangsa Teguh). Tiap baiit 22 suku kata (8-7-7) Terima kasih telah menyimak #irim