Thursday, December 22, 2011

#dadu

Entahlah, adik-adikku Pandawa. Hari ini kalian meminta ijin untuk berangkat ke Hastina. Akan ada permainan di sana. Kalian diundang.

Harus ada yang tinggal untuk memastikan Indraprasta baik-baik saja. Jika seorang raja berkelana, serta merta negerinya dalam bahaya.  

Ini akan panjang, maka sebaiknya kalian kulepaskan. Sepahit apapun nantinya, jangan kausesalkan. Karena memang perlu dan harus begitu.  

Seperti umumnya perjudian, dadu yang akan menjadi penentunya. Maka perhatikan saja orang yang memutarnya. Selebihnya adalah nasib.

Di setiap pilihan, sebagaimana cabang, maka ranting di depannya adalah pilihanmu juga. Sepanjang tak lupa ketinggian, itu tak apa.
 
Bahkan jika harus terpeleset, kalian hanya perlu mengulang memanjatnya. Percayalah, karena aku sudah pernah. Itulah gunanya tanah.  

Maka Hastina adalah tegalan, arena pertaruhan, tempat bagi jiwa-jiwa untuk jatuh dan lalu tumbuh. Akan ada tahun-tahun yang panas.

Panas yang memurnikan, yang melebur bijih emas, menggenapkan karatnya. Kalian akan tercatat dalam sejarah, aku 'telah' membacanya.  

Jadi, semoga kaupahami, dadu di Hastina nanti, bukan soal kalah menang. Itu ranting seperti kubilang. Tumbuhlah. *peluk -Kresna-  

No comments: