Monday, November 3, 2008

Bunyi-bunyi Seksi

“Cowok Perancis kalau ngomong seksi.”

Itu adalah kalimat yang sering saya dengar dari teman-teman cewek waktu asyik ngobrolin cowok. Saya jadi tertarik untuk iseng menebak-nebak, apa atau bagian mana dari cara ngomong cowok Perancis itu yang membuat mereka jadi seksi. Mungkin bunyinya. Atau bisa juga lagu kalimatnya. Atau karena jalinan kata-katanya yang cenderung puitis itu. Teman cewek saya gandrung hanya gara-gara dia mendengar cowok Perancis bilang “Comment allez vous?”

Teman saya bilang, “Gila ya, nanya kabar aja rasanya kayak ngajak jadian.”

Wah. Berarti karena bunyinya. Nadanya. Kesan yang ditimbulkannya.

Keisengan saya itu kemudian terlupakan sampai suatu kali saya beruntung mendapat kesempatan pergi ke Montpellier dan tinggal di sana sekitar sebulan. Saya diundang untuk mendalang oleh Printemps Des Comediens, sebuah festival tahunan yang selalu menampilkan berbagai seni pertunjukan dari seluruh penjuru dunia. Kebetulan tahun ini temanya Asia dan 35 orang dari Indonesia termasuk saya berangkat kesana.

Di sela-sela jadwal pentas yang lumayan padat itu keisengan saya muncul lagi, mengamati cara ngomong orang-orang Perancis. Tapi kali ini bukan cowok melainkan cewek-ceweknya. Cara ngomongnya sama, bunyinya juga. Saya lalu berpikir, jangan-jangan ini juga akan dianggap seksi oleh teman saya itu. Saya hubungi dia dan jawabannya, “Ya nggak lah.”

Awalnya saya berharap akan mendapat pengalaman yang sama, siapa tahu soal suara itu juga berlaku buat saya, mendengar cewek Perancis ngomong dan kemudian mereka menjadi seksi. Tapi itu tidak terjadi. Mungkin saya terlalu Jawa. Bagi saya bunyi paling seksi sampai saat ini masih milik Nyi Supadmi, sinden Ki Narto Sabdo waktu beliau membagi keindahan suaranya lewat sebuah Jineman (salah satu bentuk lagu klasik Jawa). Waktu itu beliau mendendangkan Jineman Marikangen (Marikangen = Rindu Terobati). Itu untuk lagu. Kalau untuk sehari-hari, bunyi paling seksi bagi saya adalah suara gelas yang sedang diaduk oleh seorang perempuan yang membuatkan minum tanpa bertanya. Juga tanpa diminta. Kesan yang dirasakan teman saya tentang suara seksi itu bisa jadi mirip. Bedanya, dia sedikit beruntung karena terpicu oleh suara cowok sedangkan saya cuma gelas. Dengan kata lain, saya lebih aman dari godaan.

Tapi karena serakah, saya masih juga tidak terima. Saya putuskan untuk mengarang-ngarang saja. Baiklah. Cowok Perancis (gara-gara suaranya) memang seksi bagi cewek Indonesia. Suara cowok Indonesia memang nggak ada seksi-seksinya, kecuali buat cewek Perancis pastinya. (Juli2008)