Bima: Kenapa kausuruh aku memukul paha Duryudana. | Kresna: Memastikan kau rela mengalami hidup yang serba tak sempurna. Sempurna.
Bima: Aku percaya Durna. | Kresna: Boleh, tapi kalau suatu waktu dia hianat, adakah siapa yang kaupercaya? #bantah
Bima: Aku ingin percaya padamu, tapi kau sering mempermainkan kami. | Kresna: Tiap orang memiliki hal untuk keraguannya. #bantah
Bima: Jadi kenapa kau bersikeras mengatur-atur semuanya? | Kresna: Siapa yang bersikeras, kau boleh tidak menurut. Coba saja. #bantah
Bima: Hmm... | Kresna: hihihi | Petruk: Ngobrol kok gak urut. | Kresna:
Iya, ini obrolan perca. | Petruk: Saya sih percaya saja. #bantah
No comments:
Post a Comment