#kataksini

Wil Kataksini, raksasa penjaga pantai Alengka. Tubuhnya licin berlumut, tak tenggelam oleh dalamnya laut. Yup. Gede banget. #kataksini

Kataksini Kecebongsana... Hush... Jangan gitu dong. Respek dikit lah. Biar raksasa, dia nggak makan daging darat, cuma ikan. #kataksini 

Mengaduk lautan, memabukombakkan ikan. Ikan nggak mabuk laut kan? Ikan-ikan sempoyongan, Wil Kataksini berpesta sekenyangnya. #kataksini 

Pagi udang, siang kakap, malamnya tenggiri. Pagi berdendang, siang bercakap, malamnya menari. Tentu saja versi raksasa. #kataksini

Minumnya? Pagi susu, siang madu, malamnya coklat. Pagi rindu, siang cemburu, malamnya minggat. Hrrrr... Ok ok. Stop. Dia marah. #kataksini 

Baiklah. Dia raksasa yang sebagaimana umumnya, buas dan beringas. Benarkah dia raksasa laut? Bukan. Lalu kenapa di laut? #kataksini 

Kan udah tadi. Dia menjaga pantai Alengka. Ok. Kenapa nggak mentas sesekali. Mentas, keluar dari air, bukan pentas. Iya. Kenapa? #kataksini

Jangan terkejut atau pura-pura terkejut. Kaki Wil Kataksini diikat ke gunung karang. Raksasa pun mengalami deritanya sendiri. #kataksini 

Ok. Cukup dulu. Wil Kataksini mau makan siang. Jangan diganggu. Kasihan. *yo ayo ayo ayo #kataksini