Dulu warnanya merah. Sekarang Putih. Suci gitu lho... -Sarpakenaka-
Hati seperti apa yang kauharapkan dari seorang Yaksi, raksasa betina. -Sarpakenaka-
Hati Yaksi itu kebal, maka tak cukup satu ksatria untuk melukainya. Percaya? Hihi... -Sarpakenaka-
Ayolah. Bukan hati yang kaucari. Kau sudah punya satu, yang kaurasa sempurna. Ih... kok aku ngomong gitu ya. -Sarpakenaka-
Sebentar lagi aku mekar. Lalu pudar? No. Yaksi adalah bunga gunung. Aku Edelweis. Hihi... Hitam. Beracun. -Sarpakenaka-
Tapi buat kamu semua, racun adalah perlu. Agar hatimu ada gunanya. Ya nggak sih? -Sarpakenaka-
No comments:
Post a Comment