Tuesday, November 15, 2011

#klana

Seorang yang tak diharapkan sedang menyeberangi gunung, dari Bantarangin menuju Kediri. Benarkah? atau dari Wengker ke Majapahit?

Penguasa Bantarangin sedang jatuh cinta. Kilisuci permata Kediri mengujinya dengan sebuah permintaan. Tontonan yang belum pernah ada.  

Sewandana, Si Pangeran Seberang -begitu orang-orang Kediri menyebutnya- tidak berhenti. Berharap perjalanan akan memberinya jalan.  

Jalan yang justru membangunkan keberaniannya, semangatnya. Maka Singa Barong yang menghadangnya pun dilawan. Tunduk. Takluk.

Merak menginjak kepala Sang Singa, dan tontonan itu pun jadilah. Juga tarian Patih Pujangga Anom, yang kita menyebutnya Bujangganong.  

Lalu, setelah permintaan itu dibayar tunai, adakah sejarah yang menulis tentang perkawinan Sewandana dan Kilisuci? Dongeng? Ada?  

Benarkah Wengker sedang mbalela diam-diam? Apakah Singa Majapahit yang melemah, karena Merak Cantik sedang melenakannya? Peringatan?

Dialah merak yang bahkan dari seberang lautan pun kilaunya masih nampak. Merak yang keindahan bulunya dimahkotakan pada Sang Raja.  

Prajurit berkuda yang adalah laki-laki berbedak tebal? Begitulah biasanya. Berapis baris di sekitar Raja, banyak para pencari muka.

No comments: